Setiap warna memiliki arti dan makna. Begitu banyaknya pilihan warna yang anda pilih seringkali justru membingungkan dan membuat anda salah memilih. Bahkan kesalahan ini juga sering terjadi oleh profesional sekalipun. Ada beberapa kesalahan umum dalam memilih warna untuk rumah anda. Dan langkah terbaik adalah menghindarinya.
Memilih Warna Terlebih Dahulu
Seharusnya memilih warna adalah urusan belakangan. Perhatikanlah terlebih dahulu setiap elemen yang ada pada ruangan yang hendak dicat. Jika anda memilih warna terlebih dahulu, maka anda akan kesulitan mencocokan kombinasi warna yang tepat untuk benda-benda yang ada didalam ruangan anda
Buatlah sebuah perencanaan untuk kamar anda dan pilihlah warna yang dapat mendukung kombinasi warna setiap elemen yang ada pada kamar. Semisal anda menggunakan warna pada sofa, bantal duduk, dan perabotan lain untuk menentukan warna yang sesuai pada dinding kamar anda.
Memilih Warna Terlalu Terang atau Terlalu Tajam
Tingkat pencahayaan ruang dapat mempengaruhi warna dinding kamar. Sebagai contoh, jika anda memiliki dinding dan perabotan yang berwarna sama dan terang, maka cahaya lampu atau cahaya alami dapat memburamkan warna-warna tersebut. Warna pada dinding anda dapat berubah menjadi semu abu-abu atau hitam sehingga tidak menarik untuk dilihat.
Jika anda menginginkan warna cerah, sebaiknya anda menggunakan perabotan yang berwarna netral atau putih. Tentukanlah fokus anda untuk menentukan yang mana yang harus menyesuaikan antara warna dinding atau warna perabotan.
Tidak Memperhatikan Keseluruhan Ruang Pada Rumah
Meskipun pada apartemen atau rumah yang kecil sekalipun, transisi warna pada penghubung antar kamar dapat menjadi rumit. Sebagai contoh rumah anda terkesan tidak harmonis jika anda menggunakan warna oranye terang untuk satu ruangan dan warna pink terang untuk ruangan yang lain.
Pilihlah kombinasi warna yang tepat yang dapat menghubungkan setiap ruangan menjadi satu kesatuan yang utuh pada rumah anda.
Kehilangan Pandangan Dari Tujuan Emosional Anda
Memilih warna untuk kamar atau ruangan bukan sekedar keinginan semata. Seringkali warna yang anda sukai justru kontraproduktif dengan dampak psikologis yang dihasilkan. Sebagai contoh, meski anda menyukai warna merah yang kemudian diaplikasikan pada ruangan, namun anda merasa tidak nyaman dan rileks untuk berada didalamnya. Sehingga ada semacam missing link antara warna yang dipilih dengan fungsi ruangan.
Jika anda menginginkan kamar untuk rileksasi dan bersantai, maka pilihlah warna yang dingin seperti biru atau hijau. Namun jika anda menginginkan nuansa semangat dan berenergi, pilihlah warna yang lebih hangat seperti kuning atau oranye.
Mengabaikan Tren Warna
Tren warna selalu berubah dari waktu ke waktu. Anda dapat memilih warna berdasarkan tren tersebut, ataupun memilih warna yang berlainan. Namun perlu diperhatikan setiap warna ada masanya. Sebagai contoh tren warna yang terang sangat populer dimasa lalu. Kemudian tren bergeser menjadi warna yang lebih lembut. Jika anda menginginkan warna yang populer dimasa lalu, maka rumah anda akan terkesan kuno dan ketinggalan jaman
Namun perlu diperhatikan pemilihan warna yang populer dan dipakai di banyak tempat membuat rumah anda tampak biasa saja. Alangkah baiknya anda mencoba warna yang sedikit berbeda, semisal warna yang lebih segar atau lebih lembut. Semisal warna lavender dan hitam, dapat terlihat sempurna dan menghasilkan kesan canggih, mewah, dan maskulin.