Alkali pada dasarnya merupakan senyawa kandungan garam dan mineral yang terdapat pada lapisan semen yang menyelimuti seluruh dinding rumah. Alkali berbentuk serbuk halus berwarna putih seperti kapur dan seringkali muncul ke permukaan pada dinding yang jenuh alkali. Susunan bata yang menjadi isian dinding cenderung menyerap air tanah. Sehingga kandungan garam dan mineral pada air tanah terserap dan terangkut memenuhi struktur bangunan dinding. Dalam proses penguapan atau pengembunan, kandungan air tanah terlepas ke udara melalui pori-pori dinding dan menyisakan kandungan garam dan mineral yang mengkristal pada permukaan dinding.
Pengkristalan garam dan mineral bukan hanya merusak penampilan dinding, namun juga dapat merusak lapisan finishing pada dinding. Pada lapisan finishing dinding (semisal cat) yang cukup kuat menahan ekspansi alkali, tekanan keluar dari pengkristalan garam justru membuat lapisan cat menggembung dan menghasilkan retakan atau pecahan. Untungnya, mengatasi masalah alkali cukup mudah.
1. Tuangkan beberapa tetes sabun cuci piring kedalam 5 galon air hangat. Gunakan air sabun tersebut untuk mencuci dan menggosok dinding dengan kuas bulu yang kaku atau sikat plastik. Bersihkan kuas atau sikat setiap kali menggosok dinding hingga mengkover seluruh permukaan dinding.
2. Lalu gunakanlah air bersih yang hangat untuk mencuci dan menggosok dinding untuk membersihkan sisa-sisa sabun pada dinding. Gunakan busa spon atau kain untuk memastikan tidak ada serpihan atau kotoran yang masih melekat pada dinding. Atau anda juga bisa menggunakan penyemprot air untuk membersihkan sisa sabun tersebut.
3. Keringkan dinding dan gunakan kipas angin untuk mempercepat proses penguapan. Gosok dinding dengan kuas atau sikat kering untuk membersihkan lapisan pengkristalan garam (alkali) yang masih tersisa atau dapat terlihat.
4. Gunakan penyemprot air, busa spon atau kain lap untuk membasahi dinding hingga jenuh air sebelum memberikan treatment kimiawi. Hal tersebut dimaksudkan agar batu bata atau isian dinding tidak menyerap terlalu banyak cairan kimia yang dapat merusak struktur isian dinding tersebut.
5. Campurkan air dengan larutan cuka putih dengan rasio 1 banding 1. Kemudian tuangkan beberapa tetes trisodium phospate ke seember air hangat. Asam pada cuka dimaksudkan untuk menetralkan ph dinding dan mengatasi kandungan alkali pada dinding. Sedangkan trisodium phospate (TSP) dimaksudkan untuk mencegah timbulnya jamur.
6. Gosok dan cucilah dinding menggunakan campuran larutan cuka dan TSP yang anda buat sebelumnya. Aplikasikan pada dinding sisi indoor maupun outdoor rumah. Lakukan secara berulang-ulang agar larutan cuka putih dan TSP dapat terserap sempurna ke permukaan dinding. Beri jeda waktu kisaran 10 menit sebelum melakukan proses penggosokan selanjutnya.
7. Bersihkan dinding dengan air bersih. Gunakan penyemprot air atau busa spon dan kain. Pastikan seluruh permukaan dinding tercuci dan terbilas bersih secara sempurna. Karena sisa-sisa larutan cuka dan TSP yang masih melekat dapat merusak struktur material pada lapisan semen dinding.
8. Setelah dinding mengering sempurna, anda dapat langsung mengaplikasikan cat atau melapisi terlebih dahulu dengan cat primer alkali killer. Produk tersebut diharapkan dapat membantu mengatasi masalah pengkristalan garam yang dapat timbul di kemudian hari.