Loading...
Tampilkan postingan dengan label tips umum. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label tips umum. Tampilkan semua postingan

Serba-Serbi Kuas Cat


Serba-Serbi Kuas Cat


Dalam mengerjakan proyek pengecatan, mayoritas pemilik rumah hanya memperhatikan kualitas cat namun tidak pada kualitas kuas cat. Padahal kualitas kuas cat turut mempengaruhi kualitas pengecatan terutama pada kualitas finishing. Meluangkan waktu untuk menemukan kuas cat yang tepat dan berkualitas dapat membantu anda menghemat waktu dan memberikan hasil pekerjaan dengan sentuhan profesional.

Tidak ada salahnya mempelajari perkara mendasar dalam memilih kuas cat. Kuas cat terdiri dari berbagai variasi ukuran, bentuk, atau jenis bahan. Dimana masing-masing variasi tersebut memiliki keunikan atau fungsi yang berbeda. Sebagai contoh kuas cat berukuran kecil digunakan untuk area kecil dan detail. Sedangkan kuas cat yang lebih besar digunakan untuk area keseluruhan atau area yang lebih besar. Kuas berujung bulu rata (flat) sangat cocok digunakan pekerjaan pengecatan yang umum. Sedangkan kuas berujung bulu miring (angular) sangat cocok digunakan untuk pengecatan cut-in pada sudut atau tepi dinding, trim, molding, dan bingkai jendela. Adapun dari jenis bahannya, kuas cat terbagi menjadi kuas bulu natural dan kuas bulu sintetis.

Jenis Bahan Kuas Cat (Natural vs Sintetis)
Kuas bulu natural biasanya terbuat dari bulu binatang seperti musang, tupai, atau babi. Jenis kuas ini sangat cocok digunakan untuk cat berbasis minyak, alkyd, stain, dan pernish. Sedangkan cat berbasis air dapat membuat bulu pada kuas ini menjadi layu dan kurang efektif ketika digunakan. Selain itu ujung bulu pada kuas jenis ini lebih mudah rusak sehingga tidak dianjurkan untuk mengecat permukaan yang tidak rata atau kasar.

Kuas bulu sintetis biasanya terbuat dari bahan nilon, poliester, atau kombinasi dari keduanya. Kuas jenis ini dapat digunakan untuk permukaan yang kasar dan dapat diaplikasikan pada berbagai jenis bahan cat. Selain itu, kuas jenis ini juga lebih kuat, awet, dan sedikit lebih mahal harganya. Namun untuk kuas berbahan poliester memiliki harga yang lebih murah sehingga cukup populer untuk digunakan. Selain itu kuas cat poliester memiliki ketahanan kekakuan yang lebih baik dibanding dengan jenis kuas yang lain. Disisi lain kuas jenis ini kurang fleksibel dan mudah meninggalkan garis bekas kuas (brush mark) pada permukaan pengecatan. Selain itu juga lebih sulit untuk dibersihkan dibanding dengan kuas cat berbahan nilon

Kuas sintetis kombinasi nilon poliester sangat populer karena menggabungkan kelebihan diantara keduanya. Bahan poliester digunakan untuk sisi pendek pada bulu kuas sehingga dapat mempertahankan sifat kaku dan dapat digunakan untuk cat berbasis air. Sedangkan bahan nilon digunakan untuk sisi yang lebih panjang yang cukup fleksibel dan dapat digunakan untuk pengecatan yang presisi.

Kualitas Kuas Cat
Kuas cat yang berkualitas dapat menampung dan menahan cat lebih baik sehingga lebih efisien dalam pengkuasan cat. Selain itu juga lebih nyaman, lebih halus dalam pengaplikasian, dan tidak mudah meninggalkan garis bekas kuas (brush mark). Kuas cat yang berkualitas dapat menghasilkan hasil pengecatan yang sangat baik meski dikerjakan oleh orang awam sekalipun. Dalam memilih kuas yang berkualitas setidaknya harus mempertimbangkan hal-hal berikut :

Kondisi ujung bulu pada kuas
Kuas yang baik memiliki serabut ujung bulu yang lembut

Kelenturan bulu pada kuas
Kuas yang baik memiliki kelenturan pada ujung bulu kuas namun dapat kembali ke bentuk semula.

Kontur atau bentuk bulu kuas
Kuas yang baik memiliki bentuk meruncing dengan ukuran panjang bulu yang lebih pendek disisi luar dan lebih panjang di sisi tengah.

Dari sisi kontruksi, kuas cat yang baik tidak mudah merontokan bulu kuas ketika diregangkan. Selain itu, pengait logam atau ferule kuas harus mencengkram dengan rapat pada bulu kuas. Semakin besar ukuran ferule maka semakin baik pula daya cengkram tersebut. Hindari kuas dengan ferule berbahan kaleng karena mudah berkarat. Kuas jenis tersebut hanya cocok digunakan untuk pekerjaan low end atau sekali pakai. Gunakanlah kuas dengan ferule berbahan tembaga atau stainless steel karena selain tahan karat juga tahan lama. Selain itu kuas cat yang baik juga memiliki pegangan berbahan kayu natural tanpa treatment sehingga sangat nyaman digunakan dan tidak membuat tangan mudah berkeringat. Selain itu pilihlah kuas dengan pegangan berkontur yang sesuai dengan bentuk genggaman tangan. 

Perawatan dan Pemeliharaan Kuas Cat
Kuas cat yang berkualitas memiliki harga yang mahal. Untuk itu perawatan dan pemeliharaan kuas cat menjadi perkara yang sangat vital. Sebaiknya anda membersihkan kuas cat sesegera mungkin setelah selesai dipakai. Membiarkan kuas cat tanpa perawatan setelah pemakaian maka akan membuat kuas cat semakin sulit untuk dibersihkan. Adapun prosedur perawatan setelah pemakaian pada umumnya adalah :

Menyingkirkan Sisa Cat
Sapukan bulu kuas pada tepi kaleng cat berulang-ulang untuk menyingkirkan kelebihan cat pad bulu kuas. Atau anda dapat menggunakan tool multiguna semacam scraper untuk menyingkirkan cat yang menempel pada kuas. Sedangkan untuk jeda pemakaian yang sesaat anda cukup membungkus kuas cat dengan kain basah agar kuas cat tetap lembab dan tidak mengering.

Mencuci Dengan Air
Cuci bulu pada kuas dengan air yang mengalir. Kemudian urut dan remas untuk mengeluarkan endapan cat pada bulu kuas. Atau anda juga dapat merendamnya kedalam wadah air kemudian menyisirnya dengan sisir kuas untuk melarutkan cat pada bulu kuas. Ganti air pada wadah dan ulangi proses diatas hingga tidak ada cat yang terlarut pada wadah air tersebut

Membungkus dan Menyimpan
Keringkan kuas cat dengan lap kering kemudian bungkus dengan kertas samak coklat atau kertas koran hingga rapat. Hal tersebut dapat membantu kuas cat mempertahankan bentuk susunan bulunya sehingga tetap baik digunakan untuk pekerjaan detail selanjutnya. Kemudian simpan kuas cat dengan posisi menggantung dengan kait atau paku. Setelah kuas cat benar-benar mengering maka kuas cat dapat disimpan di tempat penyimpanan.

Cara Aman Membersihkan Dinding


Cara Aman Membersihkan Dinding


Seiring waktu tampilan cat pada dinding mengalami penurunan kualitas. Paparan debu, noda percikan, tumpahan, sentuhan kulit dapat mengotori permukaan dinding. Terutama pada anak-anak yang gemar mencorat-coret dinding dengan crayon, ballpoint, atau pensil. Membersihkan noda atau kotoran yang menempel tersebut membutuhkan usaha tersendiri. Terlebih seiring waktu noda atau kotoran tersebut akan tertimbun dan terserap kedalam permukaan dinding sehingga semakin sulit dibersihkan. Solusi termudah mengatasi masalah tersebut adalah dengan mengecat ulang permukaan dinding. Namun tidak ada salahnya anda mencoba metode atau cara dibawah ini untuk membersihkan noda atau kotoran pada dinding sedini mungkin.

Mempersiapkan Area Kerja
Metode baku dalam pekerjaan adalah mempersiapkan area kerja. Pindahkan setiap isian ruangan atau perabotan yang bersinggungan pada dinding atau anda dapat menutupinya dengan kain drop cloth. Singkirkan setiap hiasan dinding seperti bingkai photo atau lukisan dan gunakan painters tape sebagai penanda lokasi asli hiasan dinding tersebut. Hal ini dapat mempermudah proses pemasangan kembali setelah pekerjaan selesai. Selain itu juga dapat mencegah cedera tangan akibat sentuhan benda tajam atau paku.

Pasang dan rekatkan drop cloth dengan painters tape agar tidak mudah goyah. Hal ini dapat mencegah rembesan air sabun atau larutan kotoran yang dapat menodai permukaan dinding atau lantai. Hindari penggunaan alas drop cloth berbahan plastik, karena selain licin namun juga tidak dapat menyerap air.

Mempersiapkan Peralatan dan Larutan Pembersih
Campurkan larutan pembersih multiguna atau anda juga dapat menggunakan sabun cuci piring. Ikuti aturan pakai yang direkomendasikan oleh pabrikan untuk menentukan takaran yang sesuai. Hindari pemberian bahan sabun yang berlebihan karena dapat meninggalkan residu sabun yang dapat mengotori dinding. Idealnya satu ons sabun dicampurkan dengan satu galon air untuk membersihkan timbunan noda kotoran tanah yang menempel pada dinding. Hindari mencuci dinding dengan sabun cuci piring yang mengandung bahan lanonin karena dapat meninggalkan noda residu pada dinding. Gunakan air bersih untuk membilas noda sabun yang menempel pada dinding.

Noda membandel pada dinding seperti noda lemak atau minyak membutuhkan perlakuan ekstra. Buatlah larutan pembersih dengan mencampurkan satu galon air dengan cairan amonia, cuka putih, dan baking soda masing-masing satu gelas. Anda juga dapat menambahkan bahan TSP (trisodium phospate) untuk membersihkan endapan tanah atau noda yang sangat sulit dibersihkan. Sebelum melakukan proses pembersihan, lakukan uji coba pada dinding untuk mengukur daya rusak larutan pembersih terhadap finishing dinding. Selain itu gunakan cairan TSP sesuai petunjuk pabrikan dan gunakan peralatan keamanan seperti sarung tangan atau masker muka.

Memulai Proses Pembersihan
Mulailah melakukan proses pembersihan noda atau kotoran yang menempel pada dinding. Noda yang terbuat dari krayon, pensil, spidol, atau noda gesekan dapat dibersihkan dengan larutan baking soda. Campurkan baking soda dengan sedikit air sehingga membentuk pasta dan usapkan pada noda yang menempel menggunakan kain atau sikat plastik. Kemudian lap dengan kain hingga bersih. Anda juga dapat menggunakan produk pembersih khusus yang banyak tersedia di pasaran.

Celupkan spon kedalam larutan pembersih dan seka kelebihan air pada spon. Lakukan pada spon kedua kedalam air bersih dan seka kelebihan air pada spon. Mulailah pembersihan dimulai dari bawah. Hal ini untuk mencegah larutan kotoran atau debris merembes dan menodai sisi bawah dinding. Usap dengan gerakan melingkar dan lakukan pada area kecil. Gunakan spon kedua untuk membilas dan membersihkan air sabun atau kotoran pada dinding. Cuci spon dan remas untuk mengurangi kelebihan air dan gunakan kembali untuk membilas dinding. Lakukan prosedur tersebut secara berulang hingga area dinding benar-benar bersih. Gantilah air pada ember jika telah menjadi keruh dan terlalu kotor untuk digunakan kembali.

Anda dapat menggunakan tangga portabel untuk membersihkan noda atau kotoran di area tinggi. Pilihlah tangga portabel dengan ketinggian yang sesuai dan jangan pernah berdiri diatas anak tangga paling atas. Anda juga dapat menggunakan tangga lipat untuk menjangkau area yang lebih tinggi. Sebaiknya anda melakukan proses pembersihan secara tuntas dan sekali jalan. Pekerjaan yang setengah-setengah atau berhenti ditengah jalan dapat meninggalkan noda bekas air pada dinding. Setelah proses pembersihan selesai, gunakan kain kering atau chamois untuk menyeka kelebihan atau kelembapan air pada dinding.

10 Hal Yang Sebaiknya Anda Ketahui Sebelum Mengecat Dinding


10 Hal Yang Sebaiknya Anda Ketahui Sebelum Mengecat Dinding


Mengecat seringkali menjadi momok menakutkan bagi pemilik rumah. Namun meski demikian, mengecat adalah salah satu metode termurah dan termudah dalam meningkatkan tampilan rumah yang dianggap membosankan. Warna cat juga dapat secara dramatis mengubah nuansa hati dan desain interior rumah anda. Warna cat dapat membangkitkan nuansa ruangan dengan warna berani (pekat) ataupun lembut (pucat). Selain itu, cat adalah salah satu alat yang termudah dan termurah dalam dunia desain interior. Ada beberapa hal yang sebaiknya anda ketahui sebelum mengecat. Dengan demikian dapat membuat pekerjaan anda lebih mudah dan menyenangkan.

Mempersiapkan Ruangan Sebelum Mengecat
Adalah perkara yang sangat jelas bahwa mengecat menjadi lebih mudah ketika tidak ada sesuatu yang menghalangi pekerjaan anda. Artinya anda perlu mengosongkan ruangan atau setidaknya menyingkirkan sebisa mungkin benda-benda yang mengganggu. Jika anda mengecat ruang tengah anda dapat menggeser perabotan besar ke sisi tengah dan menutupinya dengan kertas koran atau kain bekas. Meskipun terlihat tidak dibutuhkan, membersihkan dinding menjadi salah satu langkah yang sangat penting. Tanpa anda sadari, ada tumpukan noda seperti debu, kotoran, dan minyak yang menempel pada dinding. Menyingkirkan segala kotoran atau serpihan dari dinding menjadi syarat utama agar cat dapat menempel dengan baik ke dinding. Selain itu, sebaiknya anda juga menambal setiap kerusakan pada dinding seperti retakan, pecahan, atau lubang paku pada dinding. Gunakan painter atau masking tape untuk menutupi area yang tidak ingin terkena cat seperti trim jendela, saklar lampu, atau stop kontak. Sedangkan untuk lantai anda dapat menutupinya dengan kain bekas, kertas koran, atau bahan alas cat lainnya.

Menguji Warna Cat
Membayangkan tampilan warna pada dinding menjadi sulit ketika harus memperhatikan faktor pencahayaan yang dapat mempengaruhi tampilan warna cat pada dinding. Jika anda telah memiliki warna yang diinginkan sebaiknya anda mengambil contoh warna dan mengaplikasikan pada media kecil dan diperbandingkan warnanya pada waktu siang dan malam hari. Jika anda merasa tidak yakin, belilah beberapa warna sekaligus dan melakukan pengujian diatas. Kadangkala anda akan merasa terkejut dengan hasilnya dimana warna favorit anda dapat terlihat buruk ketika terpengaruh oleh pencahayaan alami ataupun buatan.

Mengecat, Memberi Warna Kedalam Hidup Anda
Warna dapat membuat ruangan terlihat luar biasa. Bagaimanapun juga jangan merasa takut untuk memilih warna. Cobalah warna-warna yang berbeda yang dapat membangkitkan perasaan khusus pada ruangan. Sebagai contoh, warna gelap dapat menambah tekstur dan kedalaman ruangan. Hal ini sangat cocok jika diterapkan pada ruangan yang sangat luas dan memiliki plafon yang cukup tinggi. Sebaliknya untuk ruangan yang kecil seperti kamar mandi yang tidak memiliki pencahayaan alami, warna terang dapat memberikan kesan semakin terbuka dan membuat ruangan terasa lebih lega.

Memperhatikan Jenis Finishing Cat Dinding
Sedikit yang menyadari bahwa warna bukan sekedar memberi warna, melainkan juga memberikan tampilan akhir pada dinding seperti tingkat kegilapan dinding. Cat dengan finishing yang sangat gilap sangat tahan lama dan mudah dibersihkan. Namun kelemahannya adalah dapat memperjelas ketidaksempurnaan atau kecacatan pada permukaan dinding. Disisi lain cat dengan finishing non gilap atau flat dapat menyembunyikan setiap kecacatan pada dinding namun lebih rentan terhadap kerusakan. Pilihan terbaik adalah jenis finishing eggshell dimana cat jenis tersebut memberikan tampilan sedikit gilap dan mudah dibersihkan namun masih dapat menutupi setiap kecacatan pada dinding dan tidak mudah rusak sepertihalnya cat jenis flat.

Warna Cat Dapat Diganti
Setelah mengecat keseluruhan dinding pada ruangan dan mengamatinya pada pencahayaan yang berbeda, mungkin anda akan baru menyadari bahwa apa yang terlihat menarik pada bidang kecil justru terlihat terlalu norak pada keseluruhan dinding. Cat adalah pilihan yang cukup murah untuk merombak ruangan dan juga mudah untuk diganti. Jika anda merasa tidak suka dengan warna pada dinding, anda dapat menggantinya dengan mudah. Sebagai tambahan, jika anda merasa warna pada ruangan terlihat terlalu mencolok, pertimbangkanlah untuk menyisakan satu sisi dinding sebagai aksen dinding. Anda mungkin akan menyadari bahwa warna tersebut adalah warna yang anda butuhkan untuk ruangan anda.

Menghitung Kebutuhan Cat
Tidak ada hal yang menjengkelkan ketika mengecat selain kehabisan cat ditengah pekerjaan. Disisi lain anda juga tidak ingin membuang uang untuk cat sisa yang tidak dapat anda gunakan. Ada beberapa hal yang dapat membantu anda menentukan kebutuhan cat yang tepat. Ada banyak aplikasi atau website yang menyediakan alat kalkulator penghitung kebutuhan cat yang dapat anda coba. Namun setidaknya anda dapat menentukan sendiri kebutuhan cat dengan menghitung luas permukaan dinding dan menentukan berapa lapis cat yang ingin anda aplikasikan. Jika anda mengaplikasikan bahan primer terlebih dahulu maka satu lapis cat sudah cukup. Sedangkan dua lapis cat diaplikasikan jika dinding tidak diaplikasikan bahan primer.

Primering Dapat Menghemat Cat
Berbicara mengenai primering, hal tersebut merupakan langkah penting dalam persiapan pengecatan. Bahan primer dapat menutup permukaan dinding dan meningkatkan daya rekat cat pada permukaan dinding. Selain itu primering juga dapat menutupi dan mencegah area tambalan terlihat lebih gilap atau memantulkan cahaya setelah dilakukan pengecatan diarea tambalan tersebut. Meski demikian primering tidak secara otomatis meniadakan tahapan pembersihan dinding dalam proses persiapan dinding. Membersihkan dinding tetap menjadi tahap penting dalam persiapan dinding, tidak peduli dilakukan primering atau tidak.

Mengkuas Sebelum Mengeroll
Bagi banyak orang, konsep mengkuas sisi tepi atau sudut ruangan sebelum atau sebelum mengeroll dinding dapat terlihat membingungkan. Namun sebaiknya anda selalu mengingat untuk mengkuas sisi tepi atau sudut ruangan sebelum mengecat keseluruhan bidang dengan kuas roll. Berhati-hatilah menggunakan kuas cat pada pengecatan tepi atau sudut ruangan. Setidaknya anda mengatur jarak 1 inchi dari sisi tepi, sudut ruangan, plafon, baseboard, dan area lain yang tidak terjangkau oleh kuas roll. Gunakan kuas roll setelah pengkuasan dalam rangka meratakan atau menghilangkan garis bekas kuas yang terbentuk ketika pengkuasan cat. Dengan begitu anda akan memperoleh tampilan permukaan yang halus dan rata.

Mempersiapkan Kuas Roll dan Kuas Bulu
Kuas roll terbuat dari material berbulu halus yang dapat menyerap dan menyalurkan cat ke dinding. Sangat penting untuk menyingkirkan setiap kotoran, debu, serpihan, dan bulu yang terlepas pada kuas roll. Anda dapat menggunakan painters tape yang digulungkan ke telapak tangan anda dengan sisi lengket tape diluar untuk menarik setiap kotoran yang menempel pada kuas roll. Selain itu anda juga perlu memastikan tidak ada kotoran atau bulu-bulu yang terlepas pada kuas bulu dengan cara menyisir dan melenturkan bulu pada kuas bulu tersebut. Serpihan kotoran atau bulu yang terlepas pada kuas dapat mengotori lapisan cat dan merusak tekstur cat pada dinding.

Menghabiskan Uang Untuk Peralatan Yang Sesuai
Selain pertimbangan kualitas kuas cat, anda juga perlu memastikan bahwa anda memiliki segala peralatan yang dibutuhkan untuk mengecat. Hal ini termasuk tongkat perpanjangan kuas cat dan tangga portable. Tongkat perpanjangan membantu anda menjangkau area tinggi tanpa harus bersusah payah mengulurkan tangan keatas ataupun berdiri diatas ujung jari kaki. Sedangkan tangga portable dapat memudahkan anda menjangkau sudut atas pada ruangan yang hendak dicat. Kedua alat tersebut dapat membantu anda mencegah cedera otot akibat mengeksploitasi tubuh secara berlebihan ketika mengecat pada area yang sulit dijangkau.

Membersihkan Dan Memelihara Kuas Cat Dengan Benar


Membersihkan Dan Memelihara Kuas Cat Dengan Benar


Kuas cat yang berkualitas adalah peralatan mahal berpresisi yang mampu bertahan selama bertahun-tahun jika dirawat dengan benar. Dibawah ini ada beberapa teknik untuk mempersiapkan kuas cat, termasuk metode penyimpanan selama pemakaian hingga akhir projek pengecatan.

Memilih Kuas Cat Yang Murah
Tidak semua kuas cat memiliki kualitas yang sama. Berhemat dengan kuas cat kualitas rendah justru berdampak buruk pada proses maupun hasil pengecatan. Namun adakalanya kuas cat yang murah bisa dipakai untuk pekerjaan yang hanya membutuhkan peralatan cat sekali pakai. Kuas cat yang murah sebaiknya hanya digunakan untuk pekerjaan non finishing atau untuk pelapisan atau pengecatan pada area yang tidak terekspos . Murahnya harga kuas cat biasanya ditentukan oleh jenis material dan desain kontruksinya.

Bulu Kuas Cat
Bulu pada kuas cat yang murah biasanya terbuat dari nilon sintetis. Dan pada ujung bulu biasanya tidak terpotong secara presisi dan cenderung berserabut kasar. Hal tersebut merupakan sebuah kelemahan karena bagian ujung bulu kuas tidak mampu menahan cat sehingga mengakibatkan pengecatan yang tidak rapi. Dan seringkali bulu pada kuas mudah menjadi lengket dan mengeras.

Kuas Busa Cat
Walaupun menghasilkan finishing yang kurang baik dan tidak cocok untuk pengecatan, kuas busa sangat cocok dan praktis untuk pekerjaan pengeleman. Selain itu kuas busa juga sangat baik digunakan untuk finishing transparan furniture. Namun perlu diperhatikan bahwa kuas busa merupakan produk plastik yang tidak mudah terurai ketika dibuang.

Ferrule Kuas Cat
Ferrule adalah pengikat logam yang menjepit bulu pada kuas cat. Pada kuas cat yang murah biasanya terbuat dari aluminiun dan seringkali ferrule tidak menjepit dengan erat sehingga rentan terlepas dari gagang kayu kuas cat. Akibatnya bulu pada kuas mudah terlepas dari gagang kuas dan membuat pekerjaan pengecatan menjadi terganggu.


Memilih Kuas Cat Yang Berkualitas
Kuas cat yang berkualitas baik seharusnya menjadi peralatan yang standar digunakan untuk pekerjaan pengecatan interior rumah. Jenis bulu pada kuas dan jenis kuas dapat berbeda-beda tergantung dari media yang hendak dicat ataupun jenis cat yang digunakan. Kuas cat yang berkualitas membuat pekerjaan menjadi lebih mudah dan menghasilkan pengecatan yang baik. Pada dasarnya yang membuat kuas cat menjadi mahal adalah bagaimana kuas cat tersebut dibuat.

Jenis Kuas
Pada umumnya jenis kuas dapat dibedakan berdasarkan peruntukannya yaitu kuas dinding, trim, dan sash-trim. Kuas dinding berujung rata dan memiliki lebar kisaran 3 hingga 6 inchi.  Kuas trim juga berujung rata namun lebih tipis dan lebih pendek kisaran 1 hingga 2 inchi. Sedangkan kuas sash-trim berujung miring dengan lebar kurang dari 2 inchi. Kuas ini sangat cocok digunakan untuk pengecatan trim dinding atau pengecatan teknik cutting-in (pengecatan tepi atau sudut dinding).

Jenis Bulu Kuas
Bulu pada kuas cat yang berkualitas biasanya terbuat dari bahan sintetis (nilon poliester), bulu rambut binatang, atau campuran dari keduanya. Untuk cat berbasis minyak sebaiknya menggunakan kuas bulu alami. Sedangkan untuk cat berbasis air sebaiknya menggunakan kuas bulu sintetis karena kuas bulu alami mudah koyak. Namun Kuas bulu sintetis juga dapat digunakan untuk cat berbasis minyak dan sangat cocok untuk cat berbasis latek. Sedangkan bulu pada kuas cat yang berkualitas baik memiliki panjang yang rata, berujung lancip, dan bertekstur halus seperti rambut. Hal tersebut membuat proses pengecatan lebih halus karena ujung pada bulu kuas dapat menyimpan air. 

Ferrule
Pada umumnya logam pengait yang digunakan adalah logam anti karat yang dapat mencengkram kuat secara rapi. Sehingga bulu pada kuas tidak mudah terlepas dan lebih awet.


Mengkondisikan Kuas Cat Yang Masih Baru
Kuas cat yang baru dibeli tidak bisa dipakai begitu saja. Ada beberapa langkah metode untuk mengkondisikan kuas cat agar hasil pengecatan lebih optimal

1. Melenturkan bulu pada kuas cat dengan cara menepuk-nepuk bulu kuas ke telapak tangan dan ujung meja, dan memelintir bulu kuas dengan arah maju atau mundur
2. Mencelupkan kuas kedalam cat dan mengaplikasikan ke kertas koran beberapa kali membentuk pola menyilang.
3. Membersihkan bulu kuas yang menyatu dan lengket dengan pemotong kuku.
4. Merendam kuas bulu alami dengan minyak lindseed semalam sebelum kuas dapat dipakai.

Menyimpan Kuas Cat Selama Masa Jeda Pekerjaan
Untuk menyimpan kuas cat selama jeda pemakaian anda tidak perlu mencuci dan membersihkannya, melainkan cukup dengan mencelupkan kuas cat kedalam wadah cat. Namun perlu diperhatikan bahwa hanya 1/3 dari panjang bulu kuas yang boleh terendam oleh cat. Sedangkan jika anda ingin menyimpan kuas cat selama beberapa jam atau hari maka metode terpraktis adalah membungkusnya dengan plastik wrap secara rapat. Plastik wrap cukup murah, mudah diaplikasikan, dan dapat membungkus hingga kedap udara. 

Menyimpan Kuas Cat Untuk Jangka Waktu Yang Lama
Jika anda telah selesai melakukan pengecatan dan hendak menyimpan kuas cat untuk jangka waktu yang lama, maka langkah-langkah dibawah ini dapat anda ikuti, yaitu :

1. Menyingkirkan cat yang masih menempel pada bulu kuas dengan cara mengikis cat dengan pinggiran kaleng cat.
2. Mengaplikasikan kuas pada kertas koran dengan pola menyilang hingga cat pada bulu kuas mengering.
3. Menggunakan cairan pelarut yang sesuai untuk mengeliminir cat yang masih tersisa. Untuk cat berbasis minyak dapat menggunakan thinner dan cat berbasis latex menggunakan air.
4. Setelah kuas cat dibersihkan, cuci dengan air sabun dan bilas dengan air untuk mengeliminir sisa-sisa cat atau pelarut cat.
5. Tepuk-tepuk bulu kuas ke telapak tangan untuk meluruskan bulu pada kuas dan rapikan bulu pada kuas agar terlihat seperi kuas yang baru. Alat terbaik yang dapat digunakan adalah sisir kuas cat yang dapat diperoleh di toko cat dan toko bangunan.
6. Bungkus kuas dengan kertas tisu atau kertas koran dan ikat dengan karet gelang ataupun tape.

Mengenal Trisodium Phospate (TSP) Bahan Pencuci Dinding


Mengenal Trisodium Phospate (TSP) Bahan Pencuci Dinding


Trisodium phospate (TSP) adalah substansi kimia yang biasa digunakan sebagai bahan pembersih. Dikenal juga sebagai Sodium Phospate atau E339. Pada umumnya TSP berbentuk material butiran-butiran kristal yang berwarna putih. Material tersebut mudah larut dalam air dan memproduksi larutan alkalin. Pada awalnya TSP biasa digunakan sebagai bahan mentah pembuatan sabun atau deterjen, namun seiring waktu penggunaan TSP menjadi berkurang karena isu lingkungan. Produk lain yang biasanya mengandung TSP adalah bahan aditif makanan, pembersih noda, dan degreaser.

Pelarut Minyak Oli dan Grease Terbaik
TSP adalah pelarut minyak oli dan grease yang sangat dapat diandalkan. Terlebih jika dikombinasikan dengan bahan surfactan, TS menjadi pembersih terbaik untuk media yang keras maupun lunak.

Diaplikasikan Secara Luas dalam kebutuhan Industri
TSP juga digunakan secara dalam kebutuhan industri sebagai bahan. Pada umumnya digunakan dalam bentuk larutan atau konsentrasi air, yang ketika diaplikasikan ke media logam seperti tembaga, dapat mengurai oksidasi pada tembaga tersebut. Proses ini dapat menyisakan residu, namun mudah dibersihkan dengan bilasan air.

Pemakaian TSP untuk Pra Pengecatan
TSP juga dapat digunakan untuk membersihkan, melarutkan minyak pada dinding yang biasa dilakukan sebelum pengecatan baru. Hal ini disebabkan oleh kemampuan TSP menembus lapisan cat coating dan cat berbasis minyak atau lateks. Ada banyak metode alternatif untuk membersihkan dinding, namun hingga saat ini metode terefektif adalah menggunakan pembersih TSP. Jika menggunakan pembersih TSP untuk mencuci dinding maka proses pengamplasan menjadi tidak diperlukan. Sehingga hal ini dapat menghemat biaya dan waktu.

Membersihkan Endapan, Jamur, dan Kotoran
Pembersih TSP sangat efektif untuk membersihkan endapan kering, lumut, dan noda pada permukaan dinding maupun atap. Untuk aplikasi tuangkan beberapa tetes TSP ke air untuk membuat larutan TSP. Sebaiknya anda menggunakan alat pengaman karena TSP cukup berbahaya bagi kulit dan organ tubuh manusia.

Pada umumnya TSP tidak disarankan untuk penggunaan sebagai pembersih kamar mandi. Hal ini disebabkan karena larutan TSP dapat menodai permukaan logam pada shower atau kran yang dapat menimbulkan karat dan mengurangi usia pakai. Selain itu TSP juga dapat merusak ubin keramik. Sebaiknya anda menggunakan larutan pemutih (bleach) sebagai bahan pembersih di kamar mandi. Dalam kasus yang berat, anda dapat membuat formula pembersih berupa campuran larutan pemutih yang ditambah dengan sedikit bahan TSP.

TSP juga dapat merusak kulit dan organ tubuh lainnya. Dalam kasus ekstrim, dapat menyebabkan luka bakar dan kerusakan pada mata. Sangat dianjurkan untuk menggunakan alat pengaman berupa sarung tangan karet dan masker glass ketika menggunakan bahan TSP. Selain itu pastikan anda selalu membaca aturan pakai ketika menggunakan produk berbahan TSP.

Bahan Alternatif Pengganti Bahan Pembersih TSP
Ada beberapa bahan alternatif pengganti bahan pembersih TSP, yaitu :

Air Perasan Jeruk Lemon
Air perasan jeruk lemon (tanpa campuran air) sangat efektif untuk mengatasi jamur dan noda jamur.

Cuka Putih
Cuka putih sangat efekti untuk menghilangkan sisa lem dan noda jamur. Campuran cuka, borax, dan air hangat dapat menciptakan bahan pembersih yang sangat efektif dan dapat digunakan sebagai pengganti bahan TSP.

Sabun Deterjen
Sabun cuci juga sangat bagus digunakan sebagai pembersih pada berbagai jenis permukaan. Bahan tersebut sangat aman dan mudah digunakan untuk membersihkan setiap area rumah.

Baking Soda
Baking soda adalah pilihan yang sangat tepat untuk membersihkan berbagai jenis permukaan. Dan merupakan bahan alternatif pengganti TSP yang jauh lebih aman. Jika dicampur dengan cuka dan air hangat, baking soda dapat membersihkan berbagai noda membandel. Adonan baking soda yang dicampur air biasa digunakan untuk membersihkan noda membandel pada dinding. 

Menghindari Kesalahan Umum Dalam Renovasi Kamar Mandi


Menghindari Kesalahan Umum Dalam Renovasi Kamar Mandi


Ada beberapa hal yang perlu anda perhatikan ketika memutuskan untuk merenovasi kamar mandi. Kesalahan kecil dalam merenovasi bisa saja menjadi masalah besar dikemudian hari. Selain membutuhkan biaya yang tidak sedikit untuk perbaikan, namun juga membutuhkan waktu dan tenaga yang tidak sedikit. 

Hanya sedikit orang yang menyadari bahwa kamar mandi adalah satu-satunya ruangan yang memperoleh pengaruh lingkungan yang ekstrim. Kamar mandi dapat berubah menjadi sangat lembab dan mengalami perubahan suhu yang ekstrim. Kondisi tersebut sangat rentan terhadap serangan lumut dan jamur, terlebih ketika kamar mandi memiliki saluran ventilasi yang buruk. 

Pada dasarnya kamar mandi bukan hanya digunakan oleh anda, melainkan juga tamu-tamu anda. Kamar mandi yang baik dapat meninggalkan impresi yang baik terhadap keseluruhan rumah. Untuk itu gunakan uang anda dengan bijak dan buatlah perencanaan renovasi kamar mandi yang tepat dan sesuai. Dibawah ini terdapat beberapa kesalahan yang sebaiknya anda hindari.

Desain ruang yang tidak sesuai
Kamar mandi seharusnya memiliki ruang yang cukup untuk membuat nyaman pemakainya. Setiap instalasi yang terpasang sebaiknya tidak mengurangi ruang gerak pengguna. Sebagai contoh, tidak jarang instalasi shower terlalu memaksakan dan mengorbankan ruang kenyamanan. Bukan hanya membatasi gerak namun juga dapat mengganggu fungsi instalasi yang saling tumpang tindih. Untuk itu jika anda hendak merombak kamar mandi, maka buatlah desain dan prioritas yang sesuai dengan kebutuhan anda tanpa mengorbankan kenyamanan.

Kualitas produk atau furniture yang jelek
Tidak sedikit orang yang menyepelekan interior kamar mandi. Meski terlihat bagus dan mewah, produk murah tetap memiliki kualitas yang buruk. Pada umumnya produk murah hanya dilapisi cat krom yang mudah mengelupas dan berkarat. Mungkin anda bermaksud menghemat uang diawal, namun bisa saja anda harus menyisihkan banyak biaya, tenaga, dan waktu untuk perawatan. Terlebih ketika beberapa produk atau furniture mulai rusak termakan oleh usia, maka begitupula tampilan kamar mandi anda secara keseluruhan.

Ventilasi yang tidak sesuai
Mungkin ini adalah kesalahan yang paling umum terjadi ketika renovasi kamar mandi. Pemasangan ventilasi yang tidak tepat pada kamar mandi dapat menimbulkan berbagai masalah. Bukan hanya masalah tumbuhnya lumut dan jamur di kamar mandi, namun juga dapat menimbulkan masalah rembesan air akibat kondensasi pada ruangan sekitar. Pada umumnya kerusakan pada dinding rumah salah satunya disebabkan oleh masalah pada kamar mandi. Sangat dianjurkan untuk menggunakan exhaust fan yang dapat membuang uap air langsung keluar rumah. Exhaust fan tersebut dapat dimodifikasi agar dapat menyala ketika lampu kamar mandi dinyalakan.

Pemasangan ubin dinding yang kurang tepat
Hal ini merupakan salah satu kesalahan yang umum terjadi. Pada umumnya pemasangan ubin lantai membutuhkan dempul yang paling rentan terhadap serangan jamur. Usahakan menggunakan dempul ubin seminimal mungkin dan gunakanlah dempul yang berkualitas. Dempul yang tidak berkualitas mudah retak dan dapat menimbulkan masalah rembesan air pada dinding. Pilihlah warna dempul abu-abu gelap, bukan hanya untuk menambah nilai eksotis namun juga dapat menyembunyikan lumut dan jamur yang tumbuh.

Pemasangan ubin lantai yang kurang tepat
Memilih ubin yang tepat untuk lantai kamar mandi adalah hal yang sangat penting. Tidak sedikit orang yang menyepelekan urusan lantai kamar mandi. Ketika memilih ubin, pilihlah yang memiliki permukaan kasar untuk mencegah slip atau terpleset. Pemilihan material ubin juga sangat penting karena lantai selalu dalam keadaan basah. Selain itu perhatikan juga penggunaan dempul yang berkualitas. Retakan pada dempul atau ubin yang tidak berkualitas dapat menyebabkan kebocoran atau rembesan air pada dinding dan lantai di sekitar kamar mandi.